Perbanyakkan amalan di bulan yang mulia ini...
 

Minggu, 31 Juli 2011

Tradisi Megengan, Makam Jadi Ramai

0 komentar

SURABAYA- Menjelang Ramadan, warga menyempatkan diri berziarah ke makam atau nyekar. Tradisi ini di Jawa Timur lazim disebut Megengan. Di makam, peziarah berdoa dan membaca Alquran.

Tradisi ini adalah agenda tahunan. Salah satu pemakaman yang diserbu peziarah adalah makam Islam Jetis Wetan di Jalan Jetis, Surabaya. Makam ini sudah dipenuhi peziarah sejak tiga hari terakhir. “Ini adalah makam orangtua kami. Kami datang ke sini untuk mendoakan," kata Jumali (40), warga Sidoarjo yang ditemui di area makam tersebut, Sabtu (30/7/2011).

Orangtua Jumali sudah lama meninggal dan dimakamkan di pemakaman tersebut. Sementara sejak 20 tahun lalu, dia pindah ke Sidoarjo. Selain mendoakan dengan membacakan surat Yasin dan tahlil, bapak tiga anak ini juga menabur bunga di atas pusara makam.

"Ziarah ke makam orangtua ini sebagai bentuk rasa berbakti. Sebab ada hadits amal yang tidak terputus walaupun sudah meninggal adalah doa anak kepada orangtuanya,” katanya.

Meski ada tradisi ini, Jumali mengaku, tidak mendoakan orangtua hanya saat menjelang Ramadan. Namun setiap usai salat wajib dia tetap mendoakan.

Di makam tersebut, selain terlihat ramai peziarah ada pula yang memperbaiki makam. Seperti yang dilakukan Rokhim. Ia terlihat sibuk membenahi makam orangtuanya. Perbaikan itu dilakukan adalah membenahi tembok 'Kijingan' makam yang terlihat retak.

“Diperbaiki biar makamnya terlihat bersih. Mungkin hanya ini yang bisa kami lakukan untuk membalas budi orangtua kami,” ujarnya.

Biasanya, tradisi nyekar akan berlanjut di menjelang Lebaran. Warga percaya, doa menjelang Ramadan dan saat Ramadan menjadi cepat terkabul.

0 komentar:

Posting Komentar