Perbanyakkan amalan di bulan yang mulia ini...
 

Rabu, 10 Februari 2010

Ketua MUI : Penyebutan Haram Rebonding Berlebihan

0 komentar
Ketua MUI : Penyebutan Haram Rebonding Berlebihan
Amanda Ferdina - detikNews


Jakarta - Penyebutan haram rebonding oleh Forum Musyawarah Pondok Pesantren Putri (FMP3) se-Jawa Timur dianggap berlebihan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Sebab hal yang haram itu bukanlah kegiatan rebondingnya namun apabila seorang wanita mempertontonkan rambutnya di depan lelaki yang bukan mahramnya.

"Kalau (Rebonding) diharamkan, agak berlebihan. Haramnya itu bukan rebounding-nya tapi tampil di depan marham dengan mengedepankan rambut itu karena bisa timbulkan fitnah," kata salah satu Ketua MUI Cholil Ridwan pada detikcom, Jumat (15/1/2010).

Penyebutan fatwa haram itu dinilai Ridwan tidak jelas. Sebab, rebonding dinilai tetap bermanfaat untuk yang tidak mengenakan jilbab. "Sementara kalau dia tidak keluar rumah dan hanya ketemu kakak laki-laki, dan ayahnya di rumah kan tidak masalah kalau dia rebonding," jelasnya.

Ridwan menganalogikannya dengan kegiatan transfusi darah. Dahulu transfusi darah dianggap haram karena darah yang keluar dari tubuh itu adalah najis. Namun, karena kemajuan teknologi, para ulama akhirnya bersepakat hingga transfusi dianggap halal dan tidak dipermasalahkan.

"Begitu juga rebonding. Dibandingkan transfusi, itu tidak ada apa-apanya," ucapnya.

Keluarnya fatwa bersifat ijtihadiyah. "Kalau soal rebonding harus diangkat ke majelis yang lebih tinggi, misalkan ke MUI Jawa Timur," katanya.
Read more...

Kiai Sepuh Ditawari Asuransi Kesehatan

0 komentar
SP/M.Arief Kurniawan Gubernur Jawa Timur Soekarwo saat menjenguk kiai yang juga pengasuh Pondok Pesantren Al-Amin, KH. Anwar Iskandar di RS Bhayangkara Kota Kediri

KEDIRI - Pemprov Jatim akan memberikan fasilitas kesehatan bagi para kiai yang ada di seluruh Jatim, terutama bagi mereka yang berusia lanjut. Seluruh kesehatannya akan ditanggung oleh APBD Jatim. Namun begitu, para kiai sampai kini belum mau menerima tawaran tersebut.

Setidaknya ini yang muncul saat Gubernur Jatim, Soekarwo, menyampaikan keinginannya membantu para kiai yang sudah berusia lanjut. Dalam kondisi sakit, mereka tidak mendapat fasilitas kesehatan berupa asuransi kesehatan atau semacamnya.

”Kita sedang pikirkan untuk membantu para kiai, terutama yang berusia lanjut. Setidaknya, Pemprov akan membantu dalam APBD lewat fasilitas general check up gratis. Tahun ini akan berjalan,” kata Soekarwo saat menghadiri pembukaan kegiatan Satu Abad Ponpes Lirboyo Kediri, Sabtu (23/1).

Gubernur yang akrab disapa Pak Dhe Karwo ini hadir bersama Wagub Syaifullah Yusuf. Selain mereka hadir pula Pangdam V Brawijaya Mayjend TNI Suwarno, seluruh kiai sepuh di Kediri dan sekitarnya, Walikota Kediri Samsul Ashar, dan Wakilnya Abdullah Abubakar.

Mereka hadir dalam pembukaan serangkaian acara Satu Abad Ponpes Lirboyo di Ponpes Lirboyo. Di ponpes asuhan KH Idris Marzuki ini, Pakde Karwo mengaku tergugah hatinya untuk membantu kyai yang berusia sepuh. Di usia lanjut, kesehatan para kyai dipastikan menurun.

Bahkan Gus Ipul (sapaan Syaifullah Yusuf ) juga mendukung pemberian fasilitas kesehatan tersebut. Apalagi menurut pria asli Pasuruan ini, hampir semua kyai jarang memperhatikan kondisi kesehatannya masing-masing. ”Selalu mengabdi kepada Allah sampai lupa mengecek kesehatan. General check up berkala akan kita tangung,” lanjut Ipul yang menolak pemberian fasilitas kesehatan ini sebagai utang budi karena saat kampanye seluruh Ponpes di Jatim mendukung mereka.

Namun keinginan tersebut tidak disambut baik oleh KH Idris Marzuki. Kiai khos Lirboyo ini belum mau menerima tawaran fasilitas kesehatan tersebut. “Kami sangat hargai keinginan Pak Dhe Karwo memperhatikan kami. Tapi karena ini menyangkut kepentingan banyak kiai, sebaiknya dibicarakan dulu dengan para kiai yang lain. Apakah menerima atau sebaliknya,” katanya.
Read more...

40 hari kematian Gus Dur

0 komentar

Pewarta-Indonesia, Momentum 40 hari (matang puluh) pasca kematian Abdurrahman Wahid yang diperingati pada 08 Februari 2010 pukul 20.00 WIB. Sejatinya, harus menjadi modal dasar kebangkitan keimanan sekaligus semangat kemanusiaan dan pencerahan bagi seluruh dialog antariman serta menemukan tujuan hidup di atas makam Guru pluralisme, Demokrasi, Kebebasan Beragama.

Matang puluh juga mesti dijadikan barometer sebagai wahana refleksi seberapa jauh kualitas kita dalam melakukan perjalanan spiritual untuk menemukan jati diri dan perubahan hidup yang lebih baik sejak wafatnya mendiang.

Mampukah model wisata religius--dengan berziarah ke makam Gus Dur di Jombang, Jawa Timur saat peringatan 40 hari ini melahirkan kesadaran kolektif guna membangun solidaritas antarumat beragama.

Terwujudnya masyarakat yang adil, tentram, damai, toleran, sejahtera dan harmonis pun menjadi cita-cita yang tak bisa ditawar-tawar lagi.

Kekuatan Angka 40

Konon sepanjang sejarah, angka 14 telah dikenal sebagai angka mistis sekaligus suci untuk peraktek-peraktek yang memberi makna perubahan secara positif.

Menurut ilmu numenorologi, angka 40 melambangkan kematian diri seseorang dan kelahiran kembali secara spiritual. Menurut tulisan kabbalistik dalam kitab Zohar untuk sampai pada akhir sebuah lingkaran transformasi dibutuhkan 40 hari mulai dari penentuan tujuan, persiapan hingga pengujian tujuan.

Uniknya, bila bilangan 40 dilihat dari doktrin agama-agama. Ilene Segalove, seorang pendeta Yahudi (2006;3-5) menjelaskan angka 40 digambarkan dalam kitab Taurot sebagai hurup 13 (tiga belas) dalam Yahudi 'mem' dan kartu mati serta menandakan penyelesaian dari sebuah tahapan. Agama Yahudi menjajarkan bahwa jika anda masuk embrio bayi pada usia 40 hari.

Dogma Kristen melalui kitab Injil disebutkan selama 120 kali, diantaranya; ketika orang-orang israel dibebaskan dari perbudakan di Mesir, mereka terlunta-lunta di padang pasir selama 40 hari. Waktu tersebut dianggap sebagai masa penyucian dan penyiapan untuk memasuki tanah yang dijanjikan (the promised lond); Musa berusia 40 tahun saat tuhan memanggilnya; Musa mendaki puncak bukit sinai dan menghabisakan waktu di bukit itu selama 40 hari 40 malam. Ia menerima bagian pertama sepuluh perintah Tuhan. Pada saat orang-orang disekitarnya membuat sesembahan palsu.Musa kembali ke bukit Sina dan tinggal selama 40 hari 40 malam yang kedua kalinya.Kemudian ia menerima wahyu bagain kedua dari sepuluh firman Tuhan sebagaimana yang kita kenal sekarang; Yesus menghabiskan waktu 40 hari 40 malam untuk menyepi, berdoa dan berpuasa di dalam hutan belantara Judean dalam rangka mempersiapkan diri melaksanakan perintah Tuhan.

Ajaran Islam; Muhammad saat menerima wahyu pertama surat Al-Alaq berumur 40 tahun; Jagat raya ini di 40 pilar yang disimbolkan oleh tiang penyokong Kubah Mesjid di Jerusalem.

Dharma Budha, Sang Guru Agung Budha Gatama melakukan meditasi selama 40 hari di bawah pohon Bodhi. selama waktu itu godaan dan bahaya dunia mengancam dirinya. Namun pada hari ke 40 ia memperoleh pencerahan.

Jalan Yoga jenis Kundalini program fisik dan mistis untuk perubahn ke arah kebajikan. Katanya memerlukan waktu 40 hari untuk menghilangkan prilaku buruk dan 40 hari lainya untuk memperoleh perilaku positif.

Tak hanya itu, dalam legenda, cerita rakyat, keprcayaan suku ikut memberikan makna 40. Tengoklah, legenda di Jerusalem mengatakan bahwa jika anda mengunjungi Western Wall selama 40 hari berturu-turut dan berdoa untuk satu keinginan khusus, maka keingian itu akan terkabul.

Beberapa agama Timur juga kepercayaan orang Mesir kuno 40 adalah jumlah hari yang penting bagi jiwa untuk bisa terlepas dari badan.Itulah mengapa terdapat upacara keagamaan guna menghormati dan memperingati orang yang sudah meninggal setelah 40 hari meninggal. Layaknya di masyarakat Sunda, upacara matang pula kerap terjadi.

Masyarakat adat (suku kono) tertentu, setelah disunat laik-laki harus mengasingkan diri dalam semak-semak belukar untuk menyepi selama 40 hari. Pada hari ke 40 baru bisa pulang ke rumahnya.

Pembabakan sejarah, kala Renaisan 40 hari dianggap sebagai periode yang sempurna untuk menyelesaikan pekerjaan yang penting.

Pun keahlian medis ikut menyuarakan bahwa sela dalam aliran darah manusia memperbaharui dirinya selama 40 hari sekali.

Read more...

Doa pada 7 atau 40 Hari Setelah Kematian

0 komentar

Doa pada 7 atau 40 Hari Setelah Kematian
08/01/2008

Sudah menjadi tradisi orang NU, kalau ada keluarga yang meninggal, malam harinya ada tamu-tamu yang bersilaturrahim, baik tetangga dekat maupun jauh. Mereka ikut belasungkawa atas segala yang menimpa, sambil mendoakan untuk yang meninggal maupun yang ditinggalkan.

Selain bersiap menerima tamu, sanak keluarga, handai tolan, dan keluarga dekat, pada hari kedua sampai ketujuh, mereka akan mengadakan bacaan tahlil dan do’a yang dikirimkan kepada yang sudah meninggal dunia. Soal ada makanan atau tidak, bukan hal penting, tapi pemanfaatan pertemuan majelis silaturrahim itu akan terasa lebih berguna jika diisi dengan dzikir.

Sayang, bagi orang-orang awam yang kebetulan dari keluarga miskin, mereka memandang sajian makanan sebagai keharusan untuk disajikan kepada para tamu, padahal substansinya sebenarnya adalah bacaan tahlil dan do’a adalah untuk menambah bekal bagi si mayit.

Kemudian, peringatan demi peringatan itu menjadi tradisi yang seakan diharuskan, terutama setelah mencapai 40 hari, 100 hari, setahun (haul), dan 1000 hari. Semua itu berangkat dari keinginan untuk menghibur pada keluarga yang di tinggalkan sekaligus ingin mengambil iktibar bahwa kita juga akan menyusul (mati) di kemudian hari.

Dalil yang dapat dibuat pegangan dalam masalah ini adalah:

قَالَ طَاوُسَ: إنَّ الْمَوْتَى يُفْتِنُوْنَ فِي قُبُوْرِهِمْ سَبْعًا فَكَانُوْا يَسْتَحِبُّوْنَ أنْ يُطْعِمُوْا عَنْهُمْ تَلْكَ اْلأيّاَمِ إلَى أنْ قَالَ عَنْ عُبَيْدِ ابْنِ عُمَيْرِ قَالَ: يُفْتِنُ رَجُلانِ مُؤمِنٌ وَمُنَافِقٌ فَأمَّا الْمُؤمِنُ فَيُفْتِنُ سَبْعًا وَأمَّا الْمُناَفِقُ فَيُفْتِنُ أرْبَعِيْنَ صَبَاحًا

Imam Thawus berkata: Seorang yang mati akan beroleh ujian dari Allah dalam kuburnya selama 7 hari. Untuk itu, sebaiknya mereka (yang masih hidup) mengadakan jamuan makan (sedekah) untuknya selama hari-hari tersebut. Sahabat Ubaid ibn Umair berkata: “Seorang mukmin dan seorang munafiq sama-sama akan mengalami ujian dalam kubur. Bagi seorang mukmin akan beroleh ujian selam 7 hari, sedang seorang munafiq selama 40 hari di waktu pagi.” (Al Hawi lil Fatawa as Suyuti, Juz II hal 178)

Jika suatu amaliyah atau ibadah sudah menjadi keputusan atau atsar atau amal sahabat (dalam hal ini Tاawus) maka hukumnya sama dengan hadits mursal yang sanadnya sampai kepada Tabi’in, dan dikatagorikan shahih dan telah dijadikan hujjah mutlak (tanpa syarat). Ini menurut tiga imam (Maliki, Hanafi, Hambali).

Sementara Imam Syafi’i hanya mau berhujjah dengan hadits mursal jika dibantu atau dilengkapi dengan salah satu ketetapan yang terkait dengannya, seperti adanya hadits yang lain atau kesepakatan sahabat. Dalam hal ini, seperti disebut di atas, ada riwayat dari Mujahid dan dari Ubaid bin Umair yang keduanya dari golongan Tabi’in, meski mereka berdua bukan sahabat.

Maksud dari kalimat فَكَانُوْا يَسْتَحِبُّوْنَ atau "sebaiknya mereka" dalam keterangan di atas adalah bahwa orang-orang di zaman Nabi Muhammad SAW melaksanakan hal itu, sedang Nabi sendiri tahu dan mengafirmasinya. (Al Hawi lil Fatawa as Syuyuti, Juz II hal 183)

KH Munawwir Abdul Fattah


Pengasuh Pesantren Krapyak Yogyakarta

Read more...

K.H. Anwar Iskandar

0 komentar

Sabtu, 23 Jan 2010 16:15:57
Gubernur Jatim Jenguk K.H. Anwar Iskandar
Menjenguk - Gubernur Jawa Timur, Soekarwo, menjenguk pengasuh Pondok Pesantren Assa'idiyyah Dab Pengasuh PP Al-Amien Ngasinan Rejomulyo Kediri, K.H. Anwar Iskandar yang dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara, Kediri, Sabtu (23/1), akibat penyakit kencing manis. Pemerintah Provinsi Jatim berencana memberikan asuransi kepada para kiai sepuh dan tokoh masyarakat sebagai bentuk perhatian atas jasa mereka.
Read more...