Perbanyakkan amalan di bulan yang mulia ini...
 

Rabu, 10 November 2010

Menag Minta Jamaah Tak Merokok

0 komentar

Rabu, 10 November 2010 17:42

Mekkah--Keliling dari pondokan ke pondokan, Amirul Haj Indonesia Suryadharma Ali menyampaikan pesan Presiden agar jamaah melakukan shalat ghaib dan membacakan Qunut Nazilah untuk korban bencana di Indonesia. Rabu (10/11) ini, Suryadharma mengunjungi jamaah dari Magelang.

Selasa malam, di salah satu pondokan, Suryadharma sempat menemui jamaah yang sedang sakit. Di kamar jamaah sakit itu, ia mencium asap rokok. "Coba tolong jangan ada yang merokok. Kita yang sehat aja sesak, apalagi jamaah yang sakit," kata Menag kepada jamaah.

Pemerintah Arab melarang peredaran tembakau di sekitar Masjidil Haram. Kawasan radius lima kilometer dari Masjidil Haram ditetapkan sebagai kawasan bebas tembaku. Poster-poster bahwa merokok pun dipasang di berbagai tempat.

Suryadharma juga sempat melihat pondokan yang buruk fasilitasnya yang ditempati jamaah dari Pasuruan dan Manado. "Pemondokan terburuk," ujar Suryadharma, Selasa, pukul 23.00 waktu Arab.

Pondokan ini tak memiliki dapur, sehingga jamaah memasak di kamar masing-maing. Mereka juga sering kesulitn air. Saat berdialog dengan Menag, jamaah kembali mengeluhkan masalah air yang tidak lancar. Mereka juga meminta sisa uang sewa, sepeti jamaah lain yang telah menerimanya. Menag pun meminta jajaran panitia hji Daker Makkah agar masalah tersebut segera diselesaikan. Tapi, mereka takmungkin mendapat sisa uang sewa pondokan, karena harga rumah yang mereka tempati harganya di atas 2.850 riyal.

Dari rumah 1102, Menag yang didampingi Dirjen Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh Kementerian Agama Slamet Riyanto, lantas menuju rumah nomor 732 di kawasan Bahudman.Di rumah tersebut, Menag mengunjungi KH Maimun Zubair, pengasuh pondok pesantren Sarang, Rembang yang juga menjadi sesepuh PPP.

Menag membicarakan masalah haji dengan KH Maimun. Di sini, doa bersama pun digelar untuk keselamatan bangsa akibat banyaknya bencana akhir-akhir ini. (priyantono oemar/mch mekkah)

0 komentar:

Posting Komentar