Kediri (beritajatim.com) - Ratusan satri Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Alamin Kota Kediri menjalani tes urin yang digelar oleh petugas dari Badan Narkotika Provinsi Jawa Timur. Pemeriksaan tersebut bertujuan untuk memastikan bahwa para santri terbebas dari narkoba.
Kepala Bidang Penegakan Hukum (BPN) Jatim Cahyo Widodo mengatakan, pihaknya juga memeriksa kamar santri dan seisinya. Karena kegiatan tersebut mendadak, banyak santri yang terkejut.
"Pemeriksaan ini adalah langkah pencegahan preventif. Harapannya, dapat menjauhkan generasi muda dari bahaya narkoba," ujar Cahyo Widodo, Kamis (11/8/2011).
Cahyo mengungkapkan, alasan memilih ponpes sebagai sasaran tes urin dan razia narkoba, karena berdasarkan hasil penelitian, kalangan pendidikan mulai menjadi sasaran peredaran narkoba.
Terpisah, Pengasuh Ponpes Al-Alamin KH Anwar Iskandar mendukung adanya kegiatan tersebut. Pasalnya, menurut Gus War, panggilan akrabnya, kegiatan tersebut dapat menjadi sarana menanamkan perilaku anti narkoba sejak dini kepada para santri.
Sementara itu, berdasarkan hasil tes, tidak ada santri yang terkena narkoba. Begitu juga dengan kegiatan penggeledahan kamar santri. Petugas tidak menemukan barang-barang yangmencurigakan.
Data BNP Jatim pada 2010, angka penyalahgunaan narkoba terjadi pada kalangan swasta, sebanyak 2.289 orang, kaum buruh dengan jumlah 163 orang, kalangan petani 137 orang, dan para pelajar sebanyak 54 orang. Sementara paling sedikit adalah kalangan mahasiswa hanya 38 orang. [nng/kun]
Ponpes Al-Amien Kota Kediri
Pon Pos Al-Amien Jln. Raya Ngasinan Rejomulyo Kota kediri...Selanjutnya
Ponpes Al-Amien Kota Kediri
Pon Pos Al-Amien Jln. Raya Ngasinan Rejomulyo Kota kediri...Selanjutnya
Ponpes Al-Amien Kota Kediri
Pon Pos Al-Amien Jln. Raya Ngasinan Rejomulyo Kota kediri...Selanjutnya
Ponpes Al-Amien Kota Kediri
Pon Pos Al-Amien Jln. Raya Ngasinan Rejomulyo Kota kediri...Selanjutnya
Jumat, 12 Agustus 2011
Ratusan Santri Al-Alamin Kediri Jalani Tes Urin
Minggu, 31 Juli 2011
Tradisi Megengan, Makam Jadi Ramai
Tradisi ini adalah agenda tahunan. Salah satu pemakaman yang diserbu peziarah adalah makam Islam Jetis Wetan di Jalan Jetis, Surabaya. Makam ini sudah dipenuhi peziarah sejak tiga hari terakhir. “Ini adalah makam orangtua kami. Kami datang ke sini untuk mendoakan," kata Jumali (40), warga Sidoarjo yang ditemui di area makam tersebut, Sabtu (30/7/2011).
Orangtua Jumali sudah lama meninggal dan dimakamkan di pemakaman tersebut. Sementara sejak 20 tahun lalu, dia pindah ke Sidoarjo. Selain mendoakan dengan membacakan surat Yasin dan tahlil, bapak tiga anak ini juga menabur bunga di atas pusara makam.
"Ziarah ke makam orangtua ini sebagai bentuk rasa berbakti. Sebab ada hadits amal yang tidak terputus walaupun sudah meninggal adalah doa anak kepada orangtuanya,” katanya.
Meski ada tradisi ini, Jumali mengaku, tidak mendoakan orangtua hanya saat menjelang Ramadan. Namun setiap usai salat wajib dia tetap mendoakan.
Di makam tersebut, selain terlihat ramai peziarah ada pula yang memperbaiki makam. Seperti yang dilakukan Rokhim. Ia terlihat sibuk membenahi makam orangtuanya. Perbaikan itu dilakukan adalah membenahi tembok 'Kijingan' makam yang terlihat retak.
“Diperbaiki biar makamnya terlihat bersih. Mungkin hanya ini yang bisa kami lakukan untuk membalas budi orangtua kami,” ujarnya.
Biasanya, tradisi nyekar akan berlanjut di menjelang Lebaran. Warga percaya, doa menjelang Ramadan dan saat Ramadan menjadi cepat terkabul.
Selepas Magrib, Kemenag Gelar Sidang Isbat
Nazaruddin memastikan satu Ramadhan tahun ini akan sama, yakni jatuh pada 1 Agustus. "Insya Allah akan sama, karena hilal sudah mencapai ketinggian 6 derajat. Tidak ada masalah,” ungkapnya.
Seperti diketahui, jemaah Tarekat Naqsabandiyah Padang, Sumatera Barat, melaksanakan ibadah puasa mulai kemarin. Semalam mereka melaksanakan salat Tarawih, salah satunya digelar di Masjid Baitul Makmur, Kampung Dalam, Kecamatan Pauh, Padang, Sumatera Barat.
Dalam ceramah agama menjelang salat tarawih, Syafri Malin Mudo mengatakan penentuan awal Ramadan dilakukan dengan melihat bulan melalui mata telanjang. Pengamatan bulan ini dilakukan dengan tiga tahap selama Syakban. Penentuan didasarkan pada kesempurnaan bentuk bulan, baik setengah maupun penuh.
“Kita melihat bulan itu tidak sama dengan Islam lainnya, mereka melihat bulan memakai teropong, tapi kalau kita melihat bulan dengan cara mata telanjang,” jelasnya kepada jemaah Naqsabandiyah di Jalan DR Mohammad Hatta.
Sementara, Rais 'Am PBNU KH Achmad Mustofa Bisri atau yang akrab disapa Gus Mus menjelaskan, penetapan 1 Ramadan dan 1 Syawal itu bisa menggunakan dua cara, yaitu metode rukyah atau melihat bulan dan metode hisab atau menghitung berdasarkan ilmu astronomi. Untuk metode rukyah ini bisa dilakukan pada saat menjelang akhir bulan Sya'ban. Sedangkan metode hisab sudah bisa dilakukan jauh-jauh hari.
"Ramadan itu mayoritas umat Islam di dunia menggunakan rukyah, tapi kalau ada yang menggunakan hisab tidak apa-apa. Kalau rukyah itu belum bisa sekarang, bisanya nanti pada akhir bulan Sya'ban. Kalau sekarang itu hisab namanya. Hisab itu artinya dihitung. Jadi hisab bisa dihitung jauh sebelum hari 1 Ramadan atau 1 Syawalnya itu menggunakan ilmu perbintangan," paparnya. (ram)
Jumat, 22 Juli 2011
Hisab MUI: Awal Puasa 1 Agustus
Sumenep (beritajatim.com) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sumenep meyakini, awal bulan puasa tahun ini akan bersamaan. Berdasarkan hisab, awal puasa tepat tanggal 1 Agustus.
"Insya Allah tidak ada perbedaan untuk jatuhnya 1 Ramadhan, baik ahli hisab dari NU, Muhammadyah, maupun MUI sendiri," kata Ketua MUI Sumenep, KH. Syafraji, Jumat (22/07/11).
Hanya saja, lanjut Syafraji, untuk NU masih akan melakukan 'rukyatul hilal' atau melihat bulan seperti yang biasa dilakukan setiap tahun. "Kalaupun nanti misalnya ada perbedaan, saya berharap tidak dibesar-besarkan, apalagi sampai memecah belah umat Islam. Jangan sampai itu terjadi," ujarnya.
Syafraji menegaskan, pendapat-pendapat tentang penentuan awal Ramadhan itu sebenarnya hanya merupakan 'ikhbar'. "Jadi sebenarnya apabila nanti sudah ada keputusan Pemerintah yang mengumumkan jatuhnya 1 Ramadhan, ya kita harus mengikuti. Tidak ada lagi perbedaan," tandasnya.
Syafraji menambahkan, berdasarkan hisab, 1 Ramadhan akan jatuh pada tanggal 1 Agustus 2011. "Tapi finalnya, kita tetap harus menunggu keputusan dan pengumuman dari Pemerintah," pungkasnya. [tem/but]
PBNU: Ponpes Umar Bin Khattab Bima Sarang Teroris
"Itu bukan ponpes, tapi sarang teroris," kata Said Agil usai pembukaan Muscab PKB Lumajang pada wartawan di Ponpes Miftahul Ulum Desa Banyuputih Kidul Kecamatan Jatiroto, Jum'at (22/07/2011).
Dia mengatakan, tidak ada pondok pesantren yang mengajarkan pembuatan bom untuk melakukan radikalisme. Pondok Pesantern tempat mengajarkan ilmu agama islam ahli sunnah wal jama'ah, bukan kekerasan pada umat lainya. "Masak ponpes diperuntukan untuk kekerasan, itu sudah salah," ungkapnya.
Mengenai sejumlah pihak mengatakan Ponpes Umat Bin Khattab (UBK) bukan pondok pesantren, menurut Said Agil, dirinya sangat setuju dan mendukung para kelompok dan ormas Islam di lombok NTB. Pasalnya, ajaran di ponpes UBK sudah jauh dari ajaran Islam sebenaranya. "Kita sebagai orang NU harus waspada pada ajaran kekerasan yang mengatasnamankan Islam," pungkasnya.[har/ted]
Kamis, 05 Mei 2011
Lokasi Penguburan Osama Disebut Laut Syahid
LONDON – Menurut salah satu ulama Islam terkemuka di Inggris, Muslim radikal telah menyebut lokasi penguburan Osama di laut dengan Laut Syahid.
Pemerintah Amerika Serikat mengatakan, keputusan untuk membuang jasad Osama ke Laut Arab Utara diambil untuk menghindari pensucian tempat pemakaman ketua Al Qaeda yang telah tewas tersebut.
Namun, ulama di Universitas Cambridge Abdal Hakim Murad menyatakan kemarin, langkah penguburan di laut tersebut dapat menimbulkan efek bumerang bagi warga Amerika.
Dalam acara sebuah program radio Today di stasiun radio Radio 4, Murad mengutarakan kekecewaannya karena Osama tidak ditangkap hidup-hidup.
“Dengan membuangnya ke laut, Amerika telah membuat semacam tempat suci. Beberapa radikal sudah membuat sebutan bagi Laut Arab dengan Laut Syahid. Mengingat anggapan tempat suci menyebar di daerah yang luas, mungkin saja para kaum radikal akan berdiri di pinggir pantai untuk berziarah mengenang kebajikan pahlawan mereka,” ujar Murad seperti dikutip Dailymail, Kamis (5/5/2011).
Murad menambahkan, salah satu prestasi terbesar Amerika pada abad lalu adalah desakan Presiden Truman bahwa penjahat peran Nazi harus diadili di Nuremberg. Namun, setelah kematian Osama dalam serangan pasukan Amerika Serikat (AS) di Abbottabad, Murad memberi kesan bahwa keadilan telah dibantah.
“Konspirasi di dunia Islam saat ini sudah menyeruak ke permukaan. Bagi sebagian besar, pangeran kegelapan masih berada di sekitar kita atau selama ini memang tidak bersalah dan tidak akan memberikan akhir yang selama ini didambakan Amerika dan dunia,” tutur Murad.
Murad menambahkan, para ulama merisaukan jasad Osama yang dibuang ke laut. Ulama Islam yang paling dihormati telah memutuskan bahwa penguburan di laut tidak sesuai dengan Islam.
“Bahkan pembunuh massal berhak dikubur secara agama. Bila kita berada dalam posisi yang berkuasa, bagaimana kita bersikap akan dinilai,” ujar Murad.
Tak Sedikit Yang Anggap Osama Pahlawan
Jakarta - "Osama Pahlawan!" Pekikan itu terus bergemuruh di markas Front Pembela Islam (FPI), Jalan Petamburan III, Jakarta Pusat. FPI, Rabu (4/5/2011) usai salat isya malam itu menggelar doa bersama untuk kematian Pemimpin Al Qaeda Usamah bin Muhammad bin Awad bin Ladin atau Osama bin Laden.
Ratusan anggota FPI dengan seragam khas mereka, putih-putih, malam itu memberi penghormatan terakhir untuk Osama. Dalam acara itu FPI juga memuja Osama yang dianggap sebagai simbol perlawanan Islam terhadap Amerika Serikat (AS).
"Osama bin Laden (mati) sebagai syahid," kata Sekjen FPI Ahmad Sobhari Lubis dalam pernyataan sikapnya yang diawali pembacaan shalawat dan do’a.
Pekikan 'Osama Pahlawan', malam itu terus membahana diselingi pekikan 'Obama teroris' dan 'Amerika Hancurkan'.
FPI sebenarnya tidak masuk dalam daftar jaringan Al Qaeda di Indonesia. Tapi toh kematian Osama disesali kelompok garis keras ini.
Doa bersama yang digelar FPI cukup merefleksikan betapa Osama mempunyai banyak pemuja, pembela dan bahkan pengikut di Indonesia. FPI memandang Osama sebagai mujahid sejati yang berjuang untuk membela kepentingan Islam. Osama juga dinilai telah berjasa mengajarkan kepada umat Islam tentang arti perjuangan dan pengorbanan.
FPI tidak sendirian mengagumi Osama. Dalang pengeboman Menara Kembar World Trade Center (WTC) New York 11 September 201 itu juga dikagumi oleh terdakwa terorisme Abu Bakar Baasyir. Ia pun mengutuk AS atas tewasnya Osama. Bagi Baasyir, Osama merupakan ulama besar yang berjihad. "Osama itu merupakan seorang ulama mujahid besar," kata Baasyir lewat asisten pribadinya, Hasyim.
Baasyir merupakan pemimpin Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) yang disebut-sebut sebagai pendukung gerakan Osama bin Laden. Maka tidaklah aneh bila Baasyir pun mengutuk AS atas tewasnya Osama. "Terbunuhnya dia akan menimbulkan azab dari Allah. Begitu yang dikatakan beliau [Ba'asyir]," ujar Hasyim.
Meski mengutuk AS atas tewasnya Osama, JAT tidak akan melakukan aksi doa untuk Osama. Pasalnya, kepastian kematian Osama belum mereka percayai kebenarannya. "Kita belum meyakini 100 persen kebenaran berita itu," kata juru bicara JAT, Sonhadi, kepada detikcom.
Menurut Sonhadi, yang juga menerima pesan khusus dari Abu Bakar Ba’asyir, dengan tewasnya Osama bin Laden justru tidak akan menyurutan perjuangan pada pendukungnya selama ini. "Malah akan semakin membangkitkan semangat," begitu ujarnya singkat.
Para anggota Jamaah Islamiyah (JI) juga menjadikan Osama sebagai panutannya. Mantan anggota JI Farihin menganggap Osama sebagai sosok yang komplet untuk diidolakan sebagai pejuang Islam.
"Saya menilai Osama sebagai Mujahid yang menjadi inspirator untuk melawan AS dan sekutunya. Dalam jidhad ada tiga hal, dengan tangan, lisan dan harta. Sosok Osama paling komplit, semua ada sama dia," ungkap Farihin kepada detikcom seraya memuji pimpinan Al Qaeda itu.
Osama bin Laden ditembak mati pasukan elite khusus AS, SEAL Team 6, di kota Abbottabad, Pakistan, Senin (2/5/2011) dini hari waktu Pakistan, atau Minggu (1/5/2011) waktu AS. Jasad gembong teroris itu segera dibuang ke laut dalam waktu 24 jam setelah tewas.
Sosok Osama selama ini memang menjadi kontroversi. Ia dibenci dan diburu AS sebagai dalang rangkaian pengeboman di dunia. Tapi di sisi lain, tidak sedikit yang justru mengaguminya dan menjadikannya simbol 'pejuang' yang melawan Amerika Serikat (AS) atas penindasan terhadap negara muslim terutama dalam kasus Afghanistan dan Palestina.
Di Indonesia sendiri, keberadaan Osama bin Laden dan Al Qaeda menjadi inpisari bagi kelompok teroris dan kelompok radikal. Beberapa kasus teror bom yang terjadi di tanah air, misanya Bom Bali I dan II, Bom Kedubes Australia, Bom Marriot I, II dan Ritz Carlton hampir mirip dengan serangan yang dilakukan oleh kelompok Al Qaeda. Walau pun keterkaitan langsung dengan Al Qaeda juga masih tanda tanya.
Kegiatan para pembela Osama di Indonesia bila masih sebatas menggelar doa tentu masih bisa dibiarkan. Tapi acara itu menjadi peringatan betapa radikalisme di Indonesia sudah pada titik yang mengkhawatirkan. Penelitian Lembaga Kajian Islam dan Perdamaian (LaKIP) menjadi buktinya. Survei LaKIP menunjukkan 48,9 persen siswa dan guru di Jabodetabek setuju dengan aksi radikal demi agama. Padahal radikalisme menjadi akar dari terorisme.
"Selama radikalisme ada, jaringan teroris itu akan tetap hidup. Terorisme merupakan anak kandung dari radikalisme dan radikalisme merupakan gerakan politik yang dilakukan dengan cara kekerasan," jelas Kepala Desk Koordinasi Penanggulangan Terorisme (DKPT) Kementerian Polhukam, Ansyaad Mbai.
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siradj mengimbau keseriusan seluruh elemen masyarakat, utamanya pemerintah agar terus meningkatkan langkah-langkah untuk membendung radikalisme.
"Konsistensi dan komitmen menolak radikalisme tidak boleh pudar. Kita tidak boleh berkata lelah untuk menolak ajaran-ajaran radikal," katanya.
Said menjelaskan langkah-langkah yang harus ditempuh dalam membatasi ajaran radikal adalah melalui pendekatan konsititusi, pendekatan sosial, dan pendekatan keamanan adalah langkah terakhir. Menurut dia masyarakat harus diingatkan kembali bahwa Indonesia dengan adat ketimurannya adalah bangsa yang santun dan ramah, jauh dari radikalisme.
Osama Sudah Bersiap Kabur Sebelum Ditembak
VIVAnews – Osama bin Laden mengantongi uang sejumlah 500 Euro dan dua nomor telepon yang dijahitkan di dalam pakaiannya, ketika ia ditembak oleh pasukan militer khusus Amerika Serikat di Abbottabad, Pakistan, pekan lalu.
Hal itu diungkapkan oleh Direktur CIA Leon Panetta kepada anggota Kongres AS, dalam sebuah rapat singkat di Capitol Hill, Washington DC.
Menurut CIA, temuan itu mengindikasikan bahwa Osama sesungguhnya sudah bersiap untuk meninggalkan benteng persembunyiannya dalam waktu dekat. Seperti dilansir The Telegraph, Panetta mengemukakan informasi ini dalam rapat dengan Kongres, sebagai respon atas pertanyaan terkait kondisi Osama yang tidak dikelillingi oleh lebih banyak pengawal pribadinya di dalam rumah mewah tempat persembunyiannya itu.
Panetta mengatakan, Osama percaya bahwa jaringannya sudah cukup kuat, sehingga ia yakin dengan keamanannya di rumahnya sendiri. Hal itu juga memperkuat teori yang banyak beredar di AS, bahwa Osama merasa dilindungi di Pakistan, dan ia akan diberi peringatan dini jika ada upaya untuk menangkap atau membunuh dirinya.
Indikasi kesiapan Osama untuk kabur juga menjadi salah satu alasan mengapa pemerintah Obama tidak ingin memberitahu orotitas Pakistan tentang rencana serangan militer AS, sebelum serangan itu selesai dilakukan dengan sempurna.
Selain temuan uang dan nomor telepon di dalam pakaian Osama, US Navy SEALs yang menggelar penyerbuan terhadap Osama itu juga menemukan sejumlah hal lainnya, antara lain komputer. Pemerintahan Obama menyebut penemuan itu sebagai ‘harta karun.’
MUI: Tinju Haram!
Jakarta (beritajatim.com) - Majelis Ulama Indonesia (MUI) kembali mengeluarkan pernyataan kontroversial. Ketua MUI Pusat KH Cholil Ridwan menyatakan olahraga tinju termasuk kategori haram.
Pengasuh Pondok Pesantren Husnayain, Jakarta ini menjelaskan beberapa alasan mengapa olahraga tinju dinyatakan haram.
Pertama, tinju bertujuan melemahkan lawan dan mengalahkannya walaupun dengan menghancurkan sebagian jasad lawan. Dalam pertandingan tinju, kedua pemain diperbolehkan memukul wajah dan dada, yang seringkali berakibat kebutaan, gegar otak, patah tulang sampai pada kematian tanpa ada tanggung jawab.
"Menurut Masjfuk Zuhdi, dalam bukunya Masail Fiqhiyah, ada beberapa petunjuk yang perlu diperhatikan yang mengisyaratkan keharaman olahraga ini. Pertama, Allah SWT melarang manusia mencampakkan dirinya ke dalam kebinasaan (QS. Al Baqarah [2]: 195). Manusia wajib menghindarkan diri dari hal-hal yang mungkin menimbulkan celaka. Pertarungan tinju adalah aktivitas yang merusak jiwa dan akal," ujarnya seperti diberitakan Suara Islam.
Kedua, hadits Nabi SAW yang menyatakan bahwa orang berduel untuk saling mengalahkan, baik yang menang ataupun yang kalah, sama-sama masuk neraka (HR. Al Bukhari). Ini karena mereka sama-sama berusaha untuk mengalahkan lawannya.
Ketiga, olahraga tinju memang bermanfaat memupuk keberanian dan kekuatan, namun bahayanya jauh lebih besar daripada manfaatnya. Dalam kaidah hukum Islam dirumuskan bahwa menolak bahaya harus lebih diutamakan daripada mengambil manfaat. Karenanya, manfaat tinju tidak ada artinya sama sekali dibandingkan mudharat yang ditimbulkannya.
Keempat, olahraga tinju terutama yang profesional sering dijadikan ajang perjudian, tidak sedikit orang yang terlibat dalam taruhan untuk menjagokan petinju yang mereka kagumi. Olahraga ini menjadi pintu bagi orang-orang untuk melakukan maksiat.
"Majma' Fiqhi Islamy (Lembaga Fiqh Islam) yang berada dibawah naungan Rabithah Alam Islamy dalam pertemuan ke-10, Sabtu 24 Shafar 1408 H/17 Oktober 1987 M sampai Rabu 28 Shafar 1408 H/21 Oktober 1987 M silam telah menetapkan bahwa permainan tinju tidak boleh dilakukan (haram hukumnya) dan tidak boleh dinamai olahraga badan karena olahraga bertumpu pada latihan bukan menyakiti dan membuat bahaya."
Lembaga Fiqh Islam melihat secara konsensus bahwasanya pertandingan tinju yang disebutkan, yang telah dilakukan latihan di lapangan-lapangan olah raga dan pertandingan di berbagai negara saat ini, adalah latihan yang diharamkan dalam syari'at Islam. [si/mah]
Selasa, 22 Februari 2011
Makam Gus Dur Ambles
VIVAnews - Makam mantan Presiden RI ke-4 Abdurrahman Wahid atau Gus Dur di Pondok Pesantren Tebuireng, Jombang, Jawa Timur, ambles. Beredar kabar, kain kafannya masih terlihat bersih.